MOTOGP 2016 - Musim 2016 ditandai dengan perubahan aturan MotoGP yang
drastis seperti penggunaan ban Michelin yang ditetapkan menjadi pemasok tunggal
dan penggunaan standar ECU yang baru dari Magneti Marelli. Namun, perubahan
standar aturan ini tak serta merta diterima oleh para rider MotoGP. Jorge
Lorenzo, misalnya, mengalami kesulitan dengan ban Michelin, sedangkan perangkat
elektronik teranyar menjadi kendala terbesar Marc Márquez dan Honda dalam tes
pra-musim dan juga di putaran paruh pertama.
Márquez sempat mengeluhkan akselerasi yang
terlalu rendah dan karakteristik yang terlalu agresif dari mesin Honda. Kendati
demikian, Honda berhasil mengatasi kendala-kendala tersebut dan Marquez
sukses mengamankan gelar musim ini di Jepang. Marquez menyebut regulasi terbaru
membawa dampak yang besar bagi musim 2016 ini. Hal ini terbukti dengan
tercatatkannya sembilan rider pemenang berbeda pada musim ini.
"Tes musim dingin kami sangat rumit. Saya banyak
melakukan rapat dengan Honda," kata Marquez
seperti dilansir
Speedweek.
"Tim meminta saya untuk meraih sebanyak mungkin poin pada seri perdana.
Namun, terlepas dari hasil akhir yakni menjadi juara, saya harus jujur awal
musim sangat berat bagi kami," kata Marquez menambahkan.
Beruntung perbaikan segera dilakukan oleh Repsol Honda. Marquez pun memastikan
juara dunia meski masih tersisa tiga seri lagi.
"Pada paruh kedua musim tim banyak membantu saya, mereka mampu membuktikan
kami tidak kalah dengan motor lain. Akhirnya saya pun tampil lebih
kompetitif," ujar
Marquez,
Dilansir liputan6.com
Progres Honda tercermin pada paruh kedua musim ini, dengan
lima kemenangan dalam delapan seri balap yang diraih tiga pebalapnya, Crutchlow
(Brno, Phillip Islandia), Pedrosa (Misano) dan Márquez (Aragon, Motegi).
Artikel keren dan menarik lainnya:
update berita tentang rossi dong :D
ReplyDeletemarquez udah menang butuh apalagi
ReplyDelete